Sabtu, 05 Maret 2011

Penyesalan seorang gadis

maria :)
Dia bernama maria, gadis cantik yang ku kagumi slama ini. Hati ku slalu berdebar-debar ketika aku melihat sosok muka nya yang begitu cantik. Sayangnya, dia tidak menyukai aku. Mungkin karena tampang ku yang biasa saja. " Kapan ya aku menjadi pacarnya maria ? " tanya ku dalam hati. " DOR !!! " si jesicca datang dan memukul pundak ku. " Ahh elu ! bikin kaget gua aja " celoteh ku kepada si jesicca. " Haha, abis lu bengong aja si ? emangnya lu liat apaan ? maria ya ? ehm, naksir lu ya ! " kata si jesicca. " Wah, so tau ni anak. " jawab ku yang malu-malu. " Ketauan lu rey, haha " canda jesicca. Jesicca bisa saja membantu ku, karena dia teman dekatnya si maria.

Aku ingin pergi ke suatu tempat pameran di daerah jakarta. Di tengah perjalanan, aku bertemu dengan maria yang sedang berdiri di depan halte bis. " Maria, kamu ngapain disini ? " tanya aku kepada maria. " gua lagi nunggu pacar gua ni rey, ga dateng-dateng " jawabnya dengan nada kesal. " Memang nya siapa cwo kamu ? " tanya ku penasaran. " Aah elah, banyak nanya nih, eeh udah ya, udah dateng tuh " jawabnya terburu-buru. Setelah dia pergi, aku terdiam seperti patung. " Ternyata, dia sudah punya pacar, yatuhan, apa yang harus ku lakukan ? " dalam hati ku. Aku melanjutkan perjalanan ku lagi.

Sampai aku di tempat pameran daerah jakarta. Banyak barang-barang unik yang terlihat cantik dimata ku. Sayang sekali aku sedang tidak mempunyai uang, karena ayah ku yang sekarang berada di malaysia belum juga mengirimkan aku uang. Untung saja aku di jakarta ini tinggal dengan paman ku. Semua keperluan sudah terpenuhi.

" Loh, itu kan maria ? " dalam hatiku melihat maria. Lalu aku mehampiri maria. " Maria ! kamu ko sendirian ? kemana cwo kamu ? " tanya ku kepada maria. " Rey, cwo gua selingkuh, gua muak sama semua cwo ! bhulshit doang ! " bentak maria yang sedang menangis. Aku sedih melihat maria tersakiti, aku ingin memeluknya, tapi aku tak yakin maria mau ku peluk. " Sudahlah maria, lupakan dia, aku yakin pasti ada cwo yang lebih baik untuk kamu jadi, jangan sedih, aku ga bisa lihat kamu sedih " bujuk ku kepada maria. Maria langsung lari tidak tau kemana.

Keesokan harinya, aku bertemu dengan maria di sekolah. " Maria, kamu ga apa-apa kan ? " tanya ku kepada maria. " gua ga apa-apa ko rey, lo ga usah so perhatian deh ! " jawab maria dengan kasar. " Maria, aku harap kamu nanti malam bisa datang ke tempat kemaren jam 7 malam ? " kataku kepada maria. " Mau ngapain kesana ? ya udah gua dateng. " jawab maria yang agak sinis.

Malam pun tiba, semua telah aku siapkan. " Mana ya maria ? apa dia datang, semoga saja datang " dalam hatiku. detik demi detik ku menunggu kehadiran maria. Maria tak kunjung datang juga. ku lihat jam, sudah jam 8 malam, kenapa dia tidak datang juga ? apa dia memang ga bisa datang, hati ku gelisah menanti maria. " woi rey " suara maria teriak di belakang ku. " datang juga si prinses " hati ku lega melihat dia datang.

Aku duduk berhadap-hadapan dengan maria. Hati ku rasanya sangat senang akhir nya aku bisa menyatakan perasaan ku kepada nya. " Ada apa rey lo suruh gua kesini ? " tanya maria. " aku suruh kamu kesini aku pengen ungkapin perasaan aku sama kamu, sebenarnya aku suka sama kamu semenjak aku kenal kamu, karena aku lihat kamu berbeda dengan cwe lain, kamu mau ga terima aku ? " kataku grogi karena tidak PD. " Maaf kalo itu gua ga bisa rey " jawab maria dengan lembut. " Apa ga ada kesempatan buat aku ? " tanya ku yang memohon kepada maria. Maria langsung lari, aku tidak tau kenapa maria lari begitu saja. Aku kejar dia.

Tiba-tiba ada mobil yang sangat kencang melintas jalan itu. " Maria ! awas ! " teriak ku panik. Ku dorong maria ke tepi jalan dan akhirnya. " Rey ! bangun ! tolong ! tolong ! " maria menangis sambil memeluk aku. Lalu maria membawa aku ke rumah sakit terdekat.

Jesicca datang menemui maria. " jesicca ! " teriak menangis memeluk jesicca. " apa yang terjadi mar ! " tanya jesicca. " Rey tabrakan jes, dia nolongin gua, seharusnya gua yang di kamar itu, bukan rey " kata maria. " Maria, rey begitu karena rey sayang sama lo, rey tulus sama lo, dia pengen banget lo jadi pacarnya " jelas si jesicca. " gua takut rey ga bisa terima gua jes ! gua takut ! " kata maria yang begitu gelisah. " Takut kenapa ? rey yang nembak lo, ya keputusan di tangan lo " tanya jesicca. " Gua hamil jes ! gua hamil ! Gua takut rey ga mau sama gua ! " kata maria yang sambil menangis. Jesicca terdiam mendengarkan jawaban maria.

Dokter keluar dari kamar rey. " Dokter ! gimana keadaan nya rey " tanya maria yang begitu cemas. " Rey tidak apa-apa, hanya luka di kepalanya dan bagian kaki " jelas dokter kepda maria. " Kami boleh masuk tidak dok ? " tanya jesicca. " oh silakan, tapi rey belum sadar " jawab dokter. " Trima kasih dok " ucap maria dan jesicca kepada dokter.

Masuk lah jesicca dan maria ke ruangan tempat aku dirawat. " Rey bangun ! aku menyesal rey, aku mohon sama kamu, maafin aku rey, karena aku kamu jadi begini, kalau kamu sadar aku mau jadi pacar kamu " kata maria sambil memeluk badan ku yang lemah." Benar kamu mau jadi pacar aku ? " jawab aku dengan suara ku yang lemas. " Ya, aku mau, tapi , apa kamu mau terima aku apa ada nya ? aku hamil rey " jelas maria kepada rey. " Aku akan terima kamu apa ada nya, aku akan menjadi bapak anak yang ada di dalam perut mu itu ,maria " kata Rey yang begitu tulus. " Kamu serius ? " kata maria yang tidak percaya. " Ya aku serius " rey meyakinkan maria.

Akhirnya aku dan maria resmi menjalin hubungan. 2 bulan aku berpacaran dengan maria, aku menikah dengan nya, agar anak yang dalam kandungan nya mempunyai bapak. Meskipun bukan anak kandung ku, aku akan slalu menyayanginya seperti anak ku sendiri. Kini aku dan maria hidup bahagia. Bagiku, maria adalah anugrah terindah dalam hidupku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar