Selasa, 08 Maret 2011

cinta lama bersemi kembali

" Loh, cincin ini ko bisa ada di sini ? " kata ku yang sedikit kaget. " Kenapa emangnya ka ? bukannya itu cincin kamu ka ? " kata adikku. Aku diam saja karena aku teringat masa-masa aku SMP. " Kemana sekarang yah si raffi ? " pikirku yang melayang. Aku langsung pergi meninggalkan adikku.

Aku pergi ke suatu tempat, tempat yang paling berharga bagi ku. Ketika ku sampai, tak ada satu pun ada orang yang disini. Tidak tau kenapa tempat ini sangat sunyi dan senyap.  Aku sedih sekali melihat kejadian ini. Banyak kenangan di tempat ini, sulit melupakan nya. Akhirnya aku kembali pulang kerumah.

Ketika di rumah, aku masih merasakan kerinduan yang mendalam. Terbayang-bayang dengan suasana dulu, yang sekarang hilang begitu saja. " Yatuhan, apa aku bisa merasakan hal itu lagi ? aku sangat menginginkan masa-masa itu terulang lagi " doa ku dalam hati.

Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah. " wah ! aku kesiangan ! " jerit ku ketika melihat jam. langsung aku cuci muka lalu berpakaian dan berangkat sekolah terburu-buru karena takut terlambat. Lari aku dengan cepat, ku lihat jam sudah jam 7 kurang. " Awas neng ! ada motor " kata bapak-bapak yang ada di tepi jalan itu. " GUBRAK !!! " aku ditabrak oleh motor itu. " mba ? mba ? bangun mba ? " kata dia sambil menepuk pipi ku berkali-kali. Akhirnya aku dibawa ke rumah sakit oleh pria itu.

Sampai di rumah sakit, aku di periksa oleh dokter. Dia sangat panik menunggu kabar ku di depan pintu. Dokter keluar dari kamar ku. " Dok, apa orang itu tidak apa-apa ? " tanya si pria itu. " Ada benturan keras di kepala nya, dampak nya sangat berbahaya " jawab dokter. " Dampak apa dok ? " pria itu penasaran. " Kemungkinan dia bisa amesia " jelas dokter kepada pria itu. Lalu dokter pergi meninggalkan pria itu.

Pria itu masuk ke kamar ku. Dia memandangi wajahku dan megenggam tangan ku. " Maafkan aku ya, karena aku, kamu jadi begini " katanya dengan suara yang sedih. " Loh ! ini kan cincin ? Bella ?! " pria itu kaget melihat cincin yang ku pake. Dia menunggu aku hingga aku sadar.

Tangan ku bergerak. Dia terlihat sangat senang ketika aku sadar. " Bella ? Bella ? " dia memanggil nama ku. " Kamu siapa ? ko tau nama aku ? " tanya ku kepada si pria tampan itu. " Jadi benar kamu itu bella ? " tanya dia ragu. " Ya aku bella ! kamu siapa si ? ko tau nama aku ? " kataku dengan suara lemas. " Aku raffi, kamu ingetkan ? kamu itu mantan aku ! " jelas raffi ke aku. " Kamu raffi ? " tanya ku. " Ya, maaf ya bel , tadi aku nabrak kamu " kata raffi sambil menunduk. " ga apa-apa ko fi " jawabku.

Aku di antarkan nya pulang. " Terima kasih rafi udah anterin aku pulang " kataku yang tersipu malu. " Sama-sama bella, maaf ya kejadian tadi, oh ya, boleh minta nomer hp kamu ga ? " tanya nya ke aku. " Boleh ko, sini hp kamu biar aku ketik " jawab ku dengan riang.

Hati ku berdebar-debar saat bersama raffi. " Yaampun raffi makin ganteng ya, baik, tinggi, ga sombong, aduh PERFECT banget deh, jadi naksir lagi " dalam hatiku yang sedang membayangkan wajahnya si raffi. Aku smsan dengan si raffi. Raffi masih tetap yang dulu, raffi yang baik, tulus dan ga sombong. " Apa ya pikiran raffi tentang ku ? hahahaha " tawa dalam hatiku.

Aku bertemu dia di suatu mall kawasan jakarta. " Raffi ! " aku memanggil dia. " Hey bella ! ngapain disini ? main disini juga ? " tanya raffi. " Ga ko, aku cuma pengen lihat baju aja " jawab ku. " Raffi ! kamu kemana aja si ? aku cari-cariin juga, aku udah nunggu dimobil tau " kata seorang cwe cantik menghampiri raffi. " Bella, duluan ya, aku harus pergi, bye " kata raffi. " Ya, hati-hati raffi " jawabku dengan perasaan malu. Aku pun pulang karena sudah tidak mood untuk berbelanja.

Ketika sampai dirumah, muka ku sangat murung di lihat oleh bunda ku. Bunda menegur aku " kenapa si ini anak bunda ? ko muka nya murung ? cerita sama bunda ". " Bunda, aku suka sama cowo, dia mantan aku waktu SMP, tadi aku ketemu dia di mall, terus ada cewe yang menghampirinya, aku takut bunda, dia udah punya cewe " kata ku sambil memeluk bunda. " Sayang, kamu ga usah takut, pasti dia bukan pacar nya si raffi, kamu tenang aja, bunda yakin ko, kalo raffi juga masih suka sama kamu " jawab bunda. " Tapi tuh bunda dia tuh mesra banget, masa mereka ga pacaran si bun ? kan ga mungkin ? " tanya ku kepada bunda. " Mungkin dia saudara nya, kamu jangan salah tangkap dulu, sudah, kamu mandi sana, setelah itu makan, terus ganti perban kepala kamu itu ya " jelas bunda.


Hp ku berbunyi. Ada telpon dari si raffi, langsung aku angkat telpon itu.
aku : " Halo ada apa fi ? "
raffi : " Gapapa ko bell, kamu nanti malam sibuk ga ? "
aku : " Ga ko fi, memang kenapa ? "
raffi : " Jalan yuk bell "
aku : " Ayo jam berapa ? "
raffi : : Jam 7 aku jemput kamu ya bell "
aku : " Oke deh "
raffi : " Oke, see you to night "
Telpon mati, aku lalu bersiap-siap untuk pergi bersama raffi.

" Bella ! " panggil raffi sambil mengetuk pintu. Aku berlari dan langsung membuka pintu untuknya. " Eh raffi " kataku girang. " Bella udah siap belum ? ayo berangkat " ajak raffi. " Aku udah sudah siap ko, ayo berangkat "kataku sambil memandang wajahnya yang begitu tampan.

Aku dan dia di mobil hanya berduaan saja. " Kamu makin cantik ya bell, ga kaya dulu kumel, tapi manis ko, hahahaa " puji raffi kepadaku. " Ah kamu bisa aja fi, kan udah gede, masa harus kumal terus ? haha, ada-ada aja aah kamu, kamu ganteng ya, hahaha, bangga deh punya mantan ganteng " kata ku kembali memuji. " Si bella bisa aja, jadi GR, hahaha " canda raffi.

Sesampai di restoran, aku dan raffi duduk di tempat paling romantis. Tidak tau kenapa raffi memilih tempat seperti ini. " Bella, aku boleh jujur ga sama kamu ? " katanya sambil memegang tangan ku. " Apa ? apa yang mau kamu omongin ? " tanya ku penasaran. " Sebenernya, sejak aku nabrak kamu, aku suka sama kamu, kamu ga beda, tetep bella yang dulu, aku masih sayang sama kamu, kamu mau balikan sama aku ? " kata raffi dengan suara lembut. Aku terdiam, tidak menyangka kalau raffi satu perasaan sama aku. " Raffi, aku mau ko, aku mau balikan sama kamu, tapi janji ya jangan ninggalin aku lagi, karena aku ga mau hal itu terjadi kembali " jawabku yang begitu bahagia.

Akhirnya kami resmi berpacaran lagi. " CLBK deh gua " dalam hatiku yang tertawa. Sekitar 3 bulan lagi kami akan bertunangan. Terima kasih tuhan karena engkau memberi kesempatan untuk mengalami kenangan ini lagi, doa ku dalam hati.


 -THE END-

Sabtu, 05 Maret 2011

Penyesalan seorang gadis

maria :)
Dia bernama maria, gadis cantik yang ku kagumi slama ini. Hati ku slalu berdebar-debar ketika aku melihat sosok muka nya yang begitu cantik. Sayangnya, dia tidak menyukai aku. Mungkin karena tampang ku yang biasa saja. " Kapan ya aku menjadi pacarnya maria ? " tanya ku dalam hati. " DOR !!! " si jesicca datang dan memukul pundak ku. " Ahh elu ! bikin kaget gua aja " celoteh ku kepada si jesicca. " Haha, abis lu bengong aja si ? emangnya lu liat apaan ? maria ya ? ehm, naksir lu ya ! " kata si jesicca. " Wah, so tau ni anak. " jawab ku yang malu-malu. " Ketauan lu rey, haha " canda jesicca. Jesicca bisa saja membantu ku, karena dia teman dekatnya si maria.

Aku ingin pergi ke suatu tempat pameran di daerah jakarta. Di tengah perjalanan, aku bertemu dengan maria yang sedang berdiri di depan halte bis. " Maria, kamu ngapain disini ? " tanya aku kepada maria. " gua lagi nunggu pacar gua ni rey, ga dateng-dateng " jawabnya dengan nada kesal. " Memang nya siapa cwo kamu ? " tanya ku penasaran. " Aah elah, banyak nanya nih, eeh udah ya, udah dateng tuh " jawabnya terburu-buru. Setelah dia pergi, aku terdiam seperti patung. " Ternyata, dia sudah punya pacar, yatuhan, apa yang harus ku lakukan ? " dalam hati ku. Aku melanjutkan perjalanan ku lagi.

Sampai aku di tempat pameran daerah jakarta. Banyak barang-barang unik yang terlihat cantik dimata ku. Sayang sekali aku sedang tidak mempunyai uang, karena ayah ku yang sekarang berada di malaysia belum juga mengirimkan aku uang. Untung saja aku di jakarta ini tinggal dengan paman ku. Semua keperluan sudah terpenuhi.

" Loh, itu kan maria ? " dalam hatiku melihat maria. Lalu aku mehampiri maria. " Maria ! kamu ko sendirian ? kemana cwo kamu ? " tanya ku kepada maria. " Rey, cwo gua selingkuh, gua muak sama semua cwo ! bhulshit doang ! " bentak maria yang sedang menangis. Aku sedih melihat maria tersakiti, aku ingin memeluknya, tapi aku tak yakin maria mau ku peluk. " Sudahlah maria, lupakan dia, aku yakin pasti ada cwo yang lebih baik untuk kamu jadi, jangan sedih, aku ga bisa lihat kamu sedih " bujuk ku kepada maria. Maria langsung lari tidak tau kemana.

Keesokan harinya, aku bertemu dengan maria di sekolah. " Maria, kamu ga apa-apa kan ? " tanya ku kepada maria. " gua ga apa-apa ko rey, lo ga usah so perhatian deh ! " jawab maria dengan kasar. " Maria, aku harap kamu nanti malam bisa datang ke tempat kemaren jam 7 malam ? " kataku kepada maria. " Mau ngapain kesana ? ya udah gua dateng. " jawab maria yang agak sinis.

Malam pun tiba, semua telah aku siapkan. " Mana ya maria ? apa dia datang, semoga saja datang " dalam hatiku. detik demi detik ku menunggu kehadiran maria. Maria tak kunjung datang juga. ku lihat jam, sudah jam 8 malam, kenapa dia tidak datang juga ? apa dia memang ga bisa datang, hati ku gelisah menanti maria. " woi rey " suara maria teriak di belakang ku. " datang juga si prinses " hati ku lega melihat dia datang.

Aku duduk berhadap-hadapan dengan maria. Hati ku rasanya sangat senang akhir nya aku bisa menyatakan perasaan ku kepada nya. " Ada apa rey lo suruh gua kesini ? " tanya maria. " aku suruh kamu kesini aku pengen ungkapin perasaan aku sama kamu, sebenarnya aku suka sama kamu semenjak aku kenal kamu, karena aku lihat kamu berbeda dengan cwe lain, kamu mau ga terima aku ? " kataku grogi karena tidak PD. " Maaf kalo itu gua ga bisa rey " jawab maria dengan lembut. " Apa ga ada kesempatan buat aku ? " tanya ku yang memohon kepada maria. Maria langsung lari, aku tidak tau kenapa maria lari begitu saja. Aku kejar dia.

Tiba-tiba ada mobil yang sangat kencang melintas jalan itu. " Maria ! awas ! " teriak ku panik. Ku dorong maria ke tepi jalan dan akhirnya. " Rey ! bangun ! tolong ! tolong ! " maria menangis sambil memeluk aku. Lalu maria membawa aku ke rumah sakit terdekat.

Jesicca datang menemui maria. " jesicca ! " teriak menangis memeluk jesicca. " apa yang terjadi mar ! " tanya jesicca. " Rey tabrakan jes, dia nolongin gua, seharusnya gua yang di kamar itu, bukan rey " kata maria. " Maria, rey begitu karena rey sayang sama lo, rey tulus sama lo, dia pengen banget lo jadi pacarnya " jelas si jesicca. " gua takut rey ga bisa terima gua jes ! gua takut ! " kata maria yang begitu gelisah. " Takut kenapa ? rey yang nembak lo, ya keputusan di tangan lo " tanya jesicca. " Gua hamil jes ! gua hamil ! Gua takut rey ga mau sama gua ! " kata maria yang sambil menangis. Jesicca terdiam mendengarkan jawaban maria.

Dokter keluar dari kamar rey. " Dokter ! gimana keadaan nya rey " tanya maria yang begitu cemas. " Rey tidak apa-apa, hanya luka di kepalanya dan bagian kaki " jelas dokter kepda maria. " Kami boleh masuk tidak dok ? " tanya jesicca. " oh silakan, tapi rey belum sadar " jawab dokter. " Trima kasih dok " ucap maria dan jesicca kepada dokter.

Masuk lah jesicca dan maria ke ruangan tempat aku dirawat. " Rey bangun ! aku menyesal rey, aku mohon sama kamu, maafin aku rey, karena aku kamu jadi begini, kalau kamu sadar aku mau jadi pacar kamu " kata maria sambil memeluk badan ku yang lemah." Benar kamu mau jadi pacar aku ? " jawab aku dengan suara ku yang lemas. " Ya, aku mau, tapi , apa kamu mau terima aku apa ada nya ? aku hamil rey " jelas maria kepada rey. " Aku akan terima kamu apa ada nya, aku akan menjadi bapak anak yang ada di dalam perut mu itu ,maria " kata Rey yang begitu tulus. " Kamu serius ? " kata maria yang tidak percaya. " Ya aku serius " rey meyakinkan maria.

Akhirnya aku dan maria resmi menjalin hubungan. 2 bulan aku berpacaran dengan maria, aku menikah dengan nya, agar anak yang dalam kandungan nya mempunyai bapak. Meskipun bukan anak kandung ku, aku akan slalu menyayanginya seperti anak ku sendiri. Kini aku dan maria hidup bahagia. Bagiku, maria adalah anugrah terindah dalam hidupku.



Jumat, 04 Maret 2011

i love taylor lautner


Cowok muda ini bernama lengkap Taylor Daniel Lautner. (I) Lahir di Grand Rapids, Michigan, 11 Februari 1992. Ibunya, Deborah, bekerja di sebuah perusahaan pengembangan Software. Ayahya, Daniel Lautner, adalah seorang pilot pesawat komersial. Dia dibesarkan di Hudsonville, Michigan dan punya seorang adik perempuan, Makena. ;-) Aktor Amerika ini berdarah campuran Belanda, Perancis dan Jerman, beberapa mengklaim dia keturunan penduduk asli Amerika (khususnya Ottawa dan Potawatomi) dari sang ibu. (*)
Lautner adalah seorang seniman Bela Diri. Dia mempelajari karete dari umur 6 taon sampai 13 tahun. (Y) Dia pernah juara satu untuk dunia untuk gelar NASKA’s Black Belt Open Forms, Musical Weapons, Traditional Weapons and Traditional Forms. Pernah juga memenangkan Junior World Championships (D)
Aktro penyuka sepakbola ini pertama kali tampil di film televisi, Shadow Fury di taon 2001. (O) Dan makin dikenal sejak maen di Film The Adventures Of Sharkboy and Lavagirl In 3-D taon 2005 dan Film Cheaper By The Dozen 2 taon 2004. Yang paling terkenal, menjadi Jacob Black di Twilight SAGA. (F)


 I LOVE YOU TAYLOR LAUTNER <3

pesan terakhir dari mama

Aku dan adikku berjalan untuk kembali ke rumah, lalu kami berdua masuk ke rumah. Ternyata mama kami sudah menunggu kami. mama kami mencemaskan kami. " Kalian dari mana saja sih ! " bentak mama kepada kami. " Maaf ma, aku sama dean pergi bermain di lapangan " jawab ku dengan ketakutan. " Lain kali kamu bilang sama mama kalo mau kemana-mana, jangan bikin mama cemas, ya sudah ini sudah sore, mandi sana, kalian bau sekali " celoteh mama kepada kami. " ya ma, aku mau mandi nih " jawab adik ku yang bernama dean.

ketika aku berjalan ingin menuju kamar mandi, mama seperti merintih kesakitan. aku lari ke kamar mama, lalu ku lihat banyak darah di lantai. " Mama kenapa ? " tanya ku kepada mama ku dengan penuh khawatir. " Mama tidak apa-apa ko, ini cuma mimisan biasa " jawab mama dengan suaranya yang begitu lemah. Aku lalu memeluk mama dengan erat, dan masih terbayang-bayang pertanyaan ku tetang apa yang terjadi terhadap mama ku. " Sudahlah nak, kamu mandi sana, mama tidak apa-apa ko, kamu tenang saja " katanya dengan suara yang lembut.
" mama yakin ? ya sudah aku mandi dulu, kalau ada apa-apa panggil dean ya ma " jawab ku.

Setelah selesai mandi aku kembali lagi kepada mama, tidak tau kenapa aku rasanya ingin slalu dekat mama.
" mama, tolong mama cerita ke aku, mama kenapa ? tolong jangan bikin aku penasaran ma " tanya ku dengan nada yang memaksa. " Mama tidak apa-apa ko nak, mama tadi hanya mimisan biasa, kamu tidak usah memikirkan mama, kamu fokus dulu ke sekolah kamu, belajar sana " jawabnya. 

Aku dan dean belajar, aku sama sekali tidak fokus dengan apa yang ku baca. aku masih terbayang kejadian yang menimpah mama. Apa mungkin aku akan kehilangan mama ? apa aku sanggup ? pikir ku. Aku harap kejadian itu tidak akan terjadi, karena aku tidak mau kehilangan mama. Selesai belajar, aku pun tidur. sebelum tidur, aku mengajak dean untuk berdoa. " Ya tuhan, berilah ibu hamba kesehatan, janganlah engkau ambil ibu hamba dari kami, karena kami masih membutuhkannya " dalam hati ku. 

Keesokan harinya, aku dan dean bersiap-siap ingin berangkat sekolah. " Mama, aku sama dean pergi sekolah dulu ya " kata ku sambil mencium tangannya. " ya nak, hati-hati, jaga adik mu " jawab mama.
" Ya ma, aku jaga dean, mama jangan lupa minum obatnya, dada mama " kataku sambil melambaikan tangan. Perasaan ku tidak enak, aku takut terjadi apa-apa kepada mama. " Yatuhan, lindungi lah ibu ku, beri dia kekuatan untuk nya " doa kku dalam hati.

Bel masuk sekolah pun terdengar. Aku pun mulai jam belajar. " Tidak konsentrasi belajar aku, perasaan aku tidak enak, apa yang terjadi ? tidak pernah aku begini " pikir ku. Aku berusaha untuk menghilangkan pikiran itu dari otak ku, tetapi tidak bisa. Bila terjadi apa-apa kepada mama, aku sudah pasrah karena tuhan yang mempunyai mama, aku, dan dean. 

Tiba-tiba bibi ku datang ke kelas ku. " permisi pak saya ingin bertemu dengan david " izin bibi ku kepada pak guru dikelas ku. Pak guru lalu memanggil nama ku. " Ada apa bi ? " tanya ku. " Ibu mu david, ibu mu " jawab ny sambil menangis. " Kenapa dengan mama bi ? apa yang terjadi ! " tanya ku kepada bibi. " ibu mu kritis sekarang di rumah sakit " jawab bibi sambil menangis. Aku langsung lari ke kelas mengambil tas ku lalu ke kelas dean dan pergi ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, aku langsung ke ruangan dimana mama di rawat. Ketika aku masuk, ku lihat mama tidak berdaya di tempat nya. Dengan napas bantuan dan infus nya yang menempel pada dirinya. Aku menangis melihat mama yang tidak bisa berbicara lagi kepada ku. " Mama, bangun, jangan tinggalin david sama dean, aku ga mau kehilangan mama. " bisik ku ke telinga mama. Dean menangis, dia juga tidak mau kehilangan mama." Dok, mama kenapa ? " tanya ku kepada dokter. " ibu mu mengidap penyakit leokimia stadium 3 " jawab dokter. Aku sangat kaget mendengar mama sakit leokimia. " Apakah mama bisa sembuh dokter ? " tanya ku lagi. " Jika tuhan memberikan muzizat, mungkin ibu mu bisa sembuh " jawab dokter. Aku sangat mengharapkan muzizat itu datang.

Seminggu mama belum sadar. Perkiraan dokter mama sudah meninggal, aku belum percaya kalau mama itu sudah meninggal. " Mama, apa mama udah ga sayang lagi sama david ? ga sayang lagi sama dean ? bisik aku di telinga mama. Air mata ku tidak berhenti menangis. Tangan mama bergerak, tangan mama megenggam tangan ku. Mama sadar, hati ku sangat senang. " David, mama sayang sekali sama david dan dean, mama ingin kamu jaga dean ya dan jaga diri kamu baik-baik, mama udah ga kuat, maafin mama ya kalau selalma ini mama suka marah-marah sama kamu. Ini terakhir kalinya kita berbicara, mama sayang sama kam ... " terhenti ucapan mama. " Mama ! mama ! mama ! jangan tinggalin david ma ! dokter ! dokter ! " teriak ku panik. Dokter pun datang dan memeriksa mama. " Maaf, kami sudah tangani semaksimal mungkin, tapi ini kehendak tuhan, ibu mu meninggal " kata dokter dengan sangat menyesal. " Mama ! jangan tinggalin david ! mama ! " kata ku sambil memeluk mama dan menangis. 

Kini, mama telah tiada. aku hanya bisa mendoakan mama, agar mama tenang di alam sana. David akan selalu ingat pesan terakhir dari mama. David dean, sangat kehilangan dirimu mama. Selamat jalan mama. 



                                            -THE END-


mohon coment nya :)

by : angela lorenza girsang